Kabel jumper adalah suatu istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di dalam dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika. Kabel jumper jenis ini digunakan untuk koneksi male to male pada kedua ujung kabelnya.
5. IC74LS112
IC 74LS112 adalah rangkaian terpadu (integrated circuit) JK flip-flop yang umum digunakan dalam elektronika digital. 74LS112 merupakan anggota keluarga TTL (transistor-transistor logic) dan dirancang untuk beroperasi dengan catu daya 5 volt.
Berikut adalah beberapa fitur dan karakteristik utama dari IC 74LS112:
Tipe Flip-Flop: 74LS112 adalah JK flip-flop negatif-edge-triggered ganda. Rangkaian ini memiliki dua flip-flop independen dalam satu paket IC.
Input: Setiap flip-flop memiliki dua pin input: J (set) dan K (reset). Input ini mengontrol perubahan keadaan flip-flop.
Input Clock: 74LS112 memiliki input clock umum (CLK) yang memicu perubahan keadaan flip-flop pada tepi jatuh sinyal clock.
Output: Setiap flip-flop memiliki dua pin output: Q dan Q̅ (Q-bar). Output Q mencerminkan keadaan saat ini dari flip-flop, sedangkan output Q̅ adalah komplement dari Q.
Input Asinkron: IC 74LS112 memiliki input preset (PR) dan clear (CLR) asinkron. Ketika input ini diaktifkan, mereka menggantikan clock dan input J/K, memaksa flip-flop ke keadaan tertentu.
Tegangan Operasi: 74LS112 beroperasi dengan tegangan catu daya 5 volt (VCC = 5V). Penting untuk memberikan catu daya yang stabil dalam rentang tegangan yang ditentukan untuk operasi yang benar.
Konfigurasi Pin: IC ini biasanya tersedia dalam paket dual in-line 16-pin (DIP), di mana pin dipetakan untuk berbagai input, output, dan koneksi catu daya.
6. SWITCH SPDT
SPDT adalah singkatan dari Single Pole Double Throw. Switch jenis ini dapat menghubungkan dan memutuskan satu sambungan arus listrik pada dua arah sambungan.
7. POWER DC (VCC)
Vcc berfungsi untuk memberikan tegangan kepada input, dimana disini diberikan kepada switch SPDT.
8. LED
LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode, merupakan salah satu perangkat semikonduktor yang mengeluarkan cahaya ketika arus listrik melewatinya, dan digunakan sebagai indikator keluaran (output).
Pada rangkaian ini, terdapat 2 buah switch SPDT, dimana kaki SW-SPDT yang terhubung dengan power supply berfungsi sebagai pengindikasi logika 1, sedangkan kaki SW-SPDT yang terhubung dengan ground berfungsi sebagai pengindikasi logika 0. Di sini terdapat 4 buah rangkaian JK flip-flop yang tersusun secara seri dan keluaran akhir yaitu LED sebagai alat untuk menampilkan angka keluaran dari counter. Kaki set dan reset masing-masing JK flip flop terhubung dengan SW-SPDT. Kaki set dan reset dapat bekerja saat kondisi fall time yaitu aktif saat kondisi dari 1 ke 0. Sehingga, kita harus menjadikan kaki set dan reset berlogika 1 (tidak aktif) agar dapat melakukan perhitungan.
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini adalah Rangkaian Counter Asyncronous. Hal ini disebabkan karena semua JK flip-flop terhubung secara seri. Pada rangkaian ini, hanya JK flip-flop pertama yang mendapatkan sinyal clock atau tegangan awal dari clock, sedangkan JK flip-flop selanjutnya mendapatkan inputan clock dari output JK flip-flop sebelumnya.
Selanjutnya, saat kita mengatur kaki set dan reset berlogika 1, dan inputan J dan K dihubungkan dengan power supply +5V, kemudian dari output Q disambungkan kepada clock JK flip-flop setelahnya. Begitupun seterusnya sampai JK flip-flop terakhir (keempat). Sehingga, saat power supply diaktifkan, maka rangkaian ini akan melakukan perhitungan mulai dari 0-15 (dapat dilihat pada output yang aktif yaitu LED yang aktif). Rangkaian ini termasuk ke dalam Counter asinkronus up, hal ini dikarenakan output Q JK flip-flop dihubungkan dengan input clock JK flip-flop setelahnya, sehingga akan melakukan perhitungan dari yang terkecil hingga terbesar.
1. Analisa apa yang terjadi pada rangkaian percobaan 1 ketika input SRnya dihubungkan ke ground ketika SR aktif low?
Jawab:
Ketika input SR dihubungkan ke ground ketika SR aktif low, yang gterjadi adalah:
Pada rangkaian ini, dapat dilihat bahwa SR (Set dan Reset) dalam kondisi aktif low atau memiliki prinsip kerja aktif rendah (aktif saat kondisi dari 1 ke 0). Jadi, ketika inputan SR dihubungkan ke ground, maka S dan R akan memiliki logika 0, artinya Set dan Reset aktif, karena set dan reset akan aktif saat berlogika 0. Sehingga, saat S dan R berlogika 0 (aktif low), maka outputnya adalah kondisi terlarang atau di sini menggunakan LED sebagai keluaran akhirnya, maka LED akan mati (tidak aktif). Dapat dilihat bahwa S dan R aktif low (berlogika 0), tampak bahwa outputnya H0=H1=H2=H3=0, kondisi ini yang disebut sebagai kondisi terlarang yang mengakibatkan LED menjadi mati (tidak aktif) atau counter tidak menghitung (mati).
2. Apa yang terjadi jika output Q bar masing-masing flip-flop dihubungkan ke input clock flip-flop selanjutnya?
Jawab:
Pada percobaan 1, output Q bar D flip-flop dihubungkan ke input clock D flip-flop selanjutnya, sehingga akan terjadi perhitungan dari terkecil hingga terbesar (counter up). Namun, saat praktikum di labor, kita menggunakan JK flip-flop, saat output Q bar JK flip-flop dihubungkan ke input clock JK flip-flop selanjutnya, maka akan menghasilkan keluaran pada LED (H0,H1,H2,H3) yaitu melakukan perhitungan dari yang terbesar hingga terkecil (counter down).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar